Carut marut Kapten dan Bahtera

Bahtera itu akhirnya kembali berlabuh setelah sekian lama ia hanya bertarung serabutan melawan lautan ombak tanpa sang kapten. Seseorang yang diyakini telah lama bergelut dalam bidang yang sama, tak jauh-jauh dari air, gelombang, badai dan deretan bintang di langit sebagai penunjuk arah, pun ditasbihkan sebagai Sang Kapten. Seribu satu harapan terbang perlahan bersama semilir angin pagi tenang hari itu.

Dengan penuh antusias seluruh awak kapal menyambut bahagia kedatangan sang Kapten, bersiap untuk memberikan tepuk tangan paling meriah yang pernah terdengar di dek utama kapal tersebut. Sementara itu, Sang Kapten, ia amat polos dengan senyum sumringah terukir di bibir yang tak lama lagi akan dihiasi dengan beberapa kerutan. Langkah pelan akhirnya ia naiki anak tangga itu satu persatu, podium yang sudah dipersiapkan hanya untuk ia seorang. “Selamat pagi, Salam hangat bagi kita semua.”, ucap nya, tepuk tangan riuh pun tak terelakkan lagi meski ia baru saja menyampaikan satu kalimat pembuka, belum pula menyentuh inti dari kata sambutan yang lama ia persiapkan semalam suntuk.

Continue reading

Hidup dan pembelaan-nya

Tuturan klise yang kadang terlupakan, baik sengaja ataupun tidak, tentang hidup dan perjalanan di dalamnya.

Hidup adalah sebuah perjalanan dengan banyak pilihan di dalamnya. Setiap pilihan akan membawa konsekuensi yang berbeda sesuai dengan subjek yang mengambil keputusan, kondisi alam sekitar pada saat itu dan faktor eksternal lainnya yang belum bisa terdefinisikan dengan kecanggihan kemampuan manusia saat ini. Last but not least, be ready, bersiaplah untuk bersikap dewasa dengan mencurahkan segala daya dan upaya dalam wujud tanggung jawab untuk setiap konsekuensi yang dihasilkan tadi.

Siapa bilang hidup itu mudah. Namun juga tidak bisa dianggap hidup itu susah dan terlalu membebani. Sekilas hidup terlihat amat pelik kala kita sibuk dengan semua pertimbangan ini itu dalam menentukan langkah dari banyaknya pilihan. Di lain waktu, hidup justru tampak mudah dan menyenangkan saat pilihan itu ternyata, kebetulan, memberikan sebuah konsekuensi yang benar, sesuai dengan yang kita harapkan. Dengan dua pertimbangan tersebut, status hidup pun turut disertakan sebagai objek kajian relativitas, meski tidak harus dicantumkan dalam buku Fisika Dasar di sekolah. Ya, relatif. Itulah dia.

Continue reading